Renungan Tetes Embun: Jumat, 3 Februari 2023
“Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.” (Markus 6:26-27)
Banyak orang yang tertarik pada ajaran Katolik. Terpikat oleh Kabar Gembira dan Karya Keselamatan Yesus. Tetapi, tidak mau menyerahkan hidup kepada Allah. Mengutamakan egonya. Hingga, menolak untuk meninggalkan kehidupan yang penuh dosa. Keterikatan dengan dosa inilah yang membuat mereka merasa sangat berat untuk menjadi murid-murid Yesus.
Meskipun, telah memutuskan untuk mengikuti-Nya. Menganggap permintaan Yesus terlalu banyak.
Tuntutan Yesus dan ego inilah yang menjadi dua kekuatan yang saling tarik-menarik. Menciptakan pertempuran spiritual. Pergolakan dan konflik batin. Pertentangan hati nurani dalam menentukan pilihan. Memilih jalan Yesus atau mementingkan ego untuk menjaga performanya.
Pilihan yang lebih disukai adalah opsi terakhir. Tidak sedikit yang bersedia melakukan apa pun agar diakui keberadaannya. Merendahkan orang lain untuk membuat bangga kelompoknya. Bahkan, rela mengorbankan apa saja untuk mendapat penghormatan dari masyarakat. Pengorbanannya tidak terbatas. Malahan, sering merugikan orang lain terutama masyarakat marjinal.
Tidak sedikit juga yang mengorbankan nyawa demi mencapai kedudukan tertentu. Atau, untuk menjaga nama baiknya, seperti menggugurkan kandungan hasil hubungan di luar nikah. Perilaku yang menitikberatkan pada ego. Serupa dengan Herodes. Dia tahu bahwa Yohanes Pemandi adalah orang benar dan suci. Tetapi, tetap menangkapnya.
Sampai-sampai tega memenggal kepala Yohanes Pemandi untuk menjaga kehormatannya di depan tamu-tamu kerajaan. Ego yang dibiarkan tumbuh tanpa kendali akan melukai diri sendiri dan orang lain. Dalam mendewasakan iman Katolik perlu menyingkirkan ego. Mengesampingkannya agar telinga dan mata hati menjadi jernih, dapat menerima suara Tuhan. Dan, mengikuti Yesus dengan benar.
Yesus yang maha pengasih, ampuni kami yang masih sering mengutamakan ego hingga mengabaikan ajaran-Mu. Bantu kami untuk menyingkirkan ego agar dapat bertumbuh dalam iman Katolik dan menjadi pengikut-Mu yang baik. Amin.
Penulis Renungan: Rosita Sukadana
Pengisi Renungan: Clara C. Maria Imm. Wara Wulandaru