PENGAKUAN IMAN

Renungan Tetes Embun: Kamis, 16 Februari 2023.

“Ia bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Petrus: “Engkau adalah Mesias!” (Mrk 8:29)

Bacaan Injil hari ini sungguh menarik. Melalui Injil Markus bab 8 ayat 27 sampai 30 dikisahkan tentang pengakuan Petrus terhadap Tuhan Yesus. Di bagian akhir, Yesus melarang murid-murid-Nya untuk memberitahukan tentang siapa Dia sebenarnya.

Namun pada kisah selanjutnya (yaitu pada ayat 31 sampai 33), diakhiri dengan ucapan Tuhan Yesus kepada Petrus yang menegor Dia.”Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” Menurut saya pribadi, teguran ini sebenarnya tidak hanya ditujukan untuk Rasul Petrus di masa itu, melainkan juga ditujukan kepada kita semua di zaman kini.

Rasul Petrus membayangkan Mesias sebagai pribadi yang luar biasa dan gagah perkasa. Sehingga, ketika Tuhan Yesus mengatakan bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, Petrus lalu menarik Tuhan Yesus dan menegur Dia.

Tindakan Rasul Petrus tersebut merupakan sesuatu yang manusiawi dan seringkali terjadi di masa kini. Tentu ada di antara kita yang pernah membayangkan sebuah promosi karir yang sepertinya ditujukan untuk kita.

Namun ternyata kenyataan berkata lain. Promosi itu bukan untuk kita. Lalu kita pun protes kepada Tuhan dengan berkata, “Tuhan, mengapa bukan saya yang memperoleh promosi jabatan tersebut? Atau kita kerap kali protes kepada Tuhan, ketika apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan kenyataan yang kita peroleh atau dapatkan.

Sebagai umat beriman Katolik, seyogyanya kita selalu mawas diri dan perlu kiranya mengingat perkataan Bunda Maria di awal Perjanjian Baru, “Aku ini hamba Tuhan terjadi padaku menurut perkataan-Mu.”

Perlu diakui bahwa kehendak dan keputusan Allah memang sulit dipahami. Begitu sulitnya, hingga dalam Surat Rasul Paulus Kepada Jemaat di Roma bab 11 ayat 33 dikatakan, “O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah!, Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Namun percayalah selalu bahwa rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan”

Tuhan, terima kasih untuk teguran-Mu yang indah. Ajarkan kami untuk tidak melihat dalam kacamata kehendak manusia, melainkan dalam kacamata kehendak -Mu. Sebab kami ini hamba-Mu, terjadilah pada kami seturut perkataan-Mu. Amin.

Penulis Renungan: Ali Wardhana

Pengisi Renungan: Maria Indah Stephanie

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *