WHY ME? WHY NOT?!

Renungan Tetes Embun: Minggu, 22 Januari 2023

“Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” (Matius 4:12-23)

Dalam bacaan Injil hari ini dikisahkan bagaimana Tuhan Yesus memanggil para murid-Nya yang pertama. Panggilan Tuhan Yesus begitu ajaib, sehingga menjadi para murid itu segera mengambil keputusan radikal untuk meninggalkan “jala” mereka, lalu mengikuti jejak-Nya untuk menjadi “penjala manusia.”

Sekarang bayangkanlah jika Anda di masa itu mendapat “kesempatan” untuk menjadi salah satu murid yang dipanggil oleh Yesus; apakah Anda juga akan mengambil keputusan yang radikal seperti Rasul Petrus dan Rasul Andreas yang diceritakan dalam kutipan Injil hari ini? Pada zaman itu, para rasul rela meninggalkan keluarga dan pekerjaan mereka, untuk selanjutnya mengikuti jejak Tuhan.

Barangkali di antara Anda, ada yang pernah mengambil sebuah keputusan radikal dalam hidupnya. Bisa jadi keputusan radikal itu terkait dengan karir Anda, berhubungan dengan pasangan hidup, menyangkut kelanjutan studi, atau bentuk-bentuk lainnya yang Anda anggap sebagai “sebuah keputusan yang radikal”!

Dan setelah Anda mengambil keputusan tersebut, mungkin tidak serta merta kondisi yang Anda alami akan otomatis menjadi lebih baik. Bahkan tidak menutup kemungkinan…, Anda harus rela mendapatkan pengalaman yang pahit atau tidak menyenangkan, bukan?! Apakah yang Anda lakukan selanjutnya? Apakah Anda putus asa? Apakah Anda bersedih? Apakah Anda kecewa?!

Ketika Anda mengambil sebuah keputusan radikal di dalam hidup Anda, dan Anda menyertakan Tuhan Yesus Kristus di dalamnya ; maka yakin dan percayalah bahwa Anda akan beroleh rahmat yang berlimpah! Yesus Kristus juga kita kenal sebagai Immanuel yang berarti, “Allah beserta kita.” Dan jika Allah sendiri yang menyertai kita, hal apa lagi yang harus kita khawatirkan di dalam hidup ini?

Ya Tuhan, terima kasih atas panggilan yang sudah Engkau anugerahkan kepada kami. Panggilan untuk menjadi murid-murid-Mu di zaman ini. Curahkan rahmat-Mu ya Tuhan, akan kami beroleh kekuatan untuk menjadi murid-murid-Mu yang setia. Semua kami mohon demi kemuliaan nama-Mu; kini, dan sepanjang segala masa. Amin.

Penulis Renungan: Dionisius Agus Puguh
Pengisi Renungan: A. Rangga A. Nalendra

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *