Renungan Tetes Embun: Sabtu, 10 Desember 2022
“Demikian pula Anak Manusia akan menderita oleh mereka” (Matius 17:10-13)
Melalui bacaan Injil kita melihat banyak orang meminta pertanda dari Allah, mereka meminta Allah mengutus nabi-nabi untuk menyelamatkan mereka.
Allah menjawab doa-doa mereka dengan mengutus para nabi hingga Putra Tunggal-Nya, namun mereka tidak percaya kepada nabi-nabi itu, yang terjadi adalah mereka tidak mengenal para nabi bahkan menyiksa mereka.
Yesus sudah mengetahui bahwa diri-Nya akan menderita seperti yang dialami para nabi-nabi yang sebelumnya telah diutus Allah. Mengapa mereka tetap tidak percaya?
Sangat jelas bahwa mereka yang diutus oleh Allah melakukan banyak hal yang benar, melakukan banyak mukjizat dan mengusir setan-setan.
Yesus juga pernah memberitahukan akan banyak nabi-nabi palsu setelah kehadiran-Nya. Saat kita percaya pada Yesus bahwa Ialah Kristus anak Allah, di situ kita membiarkan Roh Kudus yang berbicara dalam diri kita.
Kita sebagai pengikut Kristus akan menghadapi banyak tantangan, kita bisa dibenci, diperlakukan tidak adil, disiksa karena menjadi pengikut Kristus. Namun apa yang bisa kita lakukan, haruskah kita membalaskan dendam kita. Sekali kali tidak.
Kita justru mendoakan mereka yang menganiaya kita seperti yang dilakukan Yesus saat mendoakan prajurit yang menyiksanya. Kita dituntut untuk memiliki belas kasih kepada musuh-musuh kita.
Memikul salib memang tidaklah mudah, namun apakah kita akan menyerah begitu saja, tetaplah percaya dan berpegang pada Tuhan, karena Tuhan mengasihi kita. Tuhan akan memberikan jalan keluar dalam setiap permasalahan kita, melindungi kita dalam naungan-Nya hingga kita memperoleh kehidupan kekal Bersama-Nya.
Ya Tuhanku dan Allahku, aku panjatkan syukur ke hadirat Mu atas belas kasih-Mu di dalam hidup kami. Bimbinglah kami untuk selalu setia pada penyertaan Mu dalam setiap peristiwa dan masalah yang kami alami. Yesus, aku percaya kepada-Mu. Amin
Penulis: Nathasya Thalia
Pengisi: Benedictus Isworohadi