Renungan Tetes Embun: Jumat, 30 Desember 2022
“… pun pula kalau akalnya sudah berkurang hendaklah kaumaafkan, jangan menistakannya sewaktu engkau masih berdaya… dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang memersatukan dan menyempurnakan…” (Putra Sirakh 3:13 dan Kolose 3:14)
Gereja Katolik memeringati hari kelima setelah Natal sebagai Pesta Keluarga Kudus.
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh dan Surat Rasul Paulus kepada Umat di Kolose mengingatkan bagaimana kita semua harus mengasihi dan memerlakukan orang tua kita. Bacaan Injil mengisahkan bagaimana Santo
Yusuf sebagai kepala keluarga begitu mengasihi dan menjaga Bunda Maria dan bayi Yesus dengan penuh ketaatan akan setiap pesan Sang Maha.
Ketiga bacaan hari ini, semua mengetengahkan dinamika kehidupan dalam keluarga, dengan contoh Keluarga Kudus Nazareth. Kita semua lahir dari seorang Ibu dan dibesarkan oleh orang tua baik kandung atau bukan.
Dalam berbagai wacana pengetahuan dijelaskan bahwa siklus kehidupan manusia pada masa tuanya akan kembali seperti anak kecil bahkan bayi.
Nah, tahukan bagaimana anak-anak terlebih bayi sangat bergantung pada orang dewasa. Pun pula kalau akalnya sudah berkurang hendaklah kaumaafkan, jangan menistakannya sewaktu engkau masih berdaya Putra Sirakh 3:13.
Hal tersebut hanya akan dapat kita lakukan jika kita mengenakan kasih, sebagai pengikat yang memersatukan dan menyempurnakan Kolose 3:14. Kasih akan memampukan kita melakukan segala dengan setia menaati perintah Tuhan sebagaimana diteladankan oleh Keluarga Kudus Nazaret dalam Injil Matius.
Jangan pernah berhenti mengasihi siapa pun terlebih orang tua ya, itu adalah salah satu bentuk ketaatan kita akan perintah-Nya.
Tuhan, ajarlah kami senantiasa menaati setiap perintah-Mu, yang terutama berkenaan kasih. Mampukan kami menjaga harta yang paling berharga yaitu keluarga kami masing-masing sebagai Gereja yang hidup. Amin.
Clara Christina Maria Immaculata Wara Wulandaru
Pengisi : Ignacia Lola’ Tandirerung