Renungan Tetes Embun: Kamis, 5 Januari 2023
“Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!” Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus. Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret” (Yohanes 1: 43-45)
Apa yang terbersit dalam pikiran Anda mengenai bacaan Injil hari ini? Dalam Injil hari ini dikisahkan tentang peristiwa perjumpaan Yesus dengan sejumlah orang yang di kemudian hari dikenal sebagai keduabelas rasul-Nya.
Mengapa Yesus memilih duabelas orang sebagai rasul-rasul-Nya? Mengapa jumlah rasul-Nya hanya duabelas orang? Bukankah Yesus bisa saja memanggil lebih dari 12 orang untuk mendampingi tugas dan karya pewartaan-Nya?
Jika ditelaah lebih lanjut, angka 12 yang menjadi angka bilangan para rasul merupakan angka simbolis. Dalam Kitab Kejadian maupun Keluaran disebutkan bahwa Israel terdiri dari 12 suku. Dan Yesus memilih keduabelas rasul-Nya sebagai lambang bahwa Dia hendak membangun kembali suku-suku Israel tersebut.
Akhirnya julukan “keduabelasan” disematkan kepada para rasul yang mendampingi Yesus, meskipun di kemudian hari – Yudas berkhianat kepada-Nya!
Misi pewartaan Kabar Gembira tidak bisa kita pelajari hanya dari buku-buku semata. Melainkan diperlukan juga relasi personal yang erat di antara kita dan Yesus dalam hubungan “murid dan Guru”.
Kita semua diutus oleh-Nya bukan untuk menjadi “tuan”, namun diutus sebagai “hamba” yang bertugas untuk melayani sesama dan Gereja-Nya.
Dan pelayanan yang dituntut dari kita adalah pelayanan penuh kasih dan rendah hati, seturut
teladan yang diberikan-Nya.
Ya Tuhan, Allah kami, ajarilah kami setiap hari agar menjadi pribadi-pribadi yang rendah hati dan penuh kasih terhadap sesama. Ya Tuhan, kami sadar, sebagai seorang manusia – kami rapuh dan tak
berdaya. Berikanlah kekuatan yang kami perlukan, untuk menjalankan tugas kami sebagai murid-
murid-Mu. Semua kami mohon demi kemuliaan nama-Mu; kini, dan sepanjang segala masa. Amin.
Penulis: Dionisius Agus Puguh – Pengisi: Aloysius Rangga Aditya Nalendra