Renungan Tetes Embun: Jumat, 6 Januari 2023
Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. (1 Yohanes 5:9)
Surat Pertama Rasul Yohanes sesungguhnya mengetengahkan bagaimana Allah sendiri bersaksi akan Anak yakni Yesus Kristus ketika peristiwa Pembaptisan oleh Yohanes yang dikisahkan dalam Injil Markus.
Setiap manusia juga Yesus sendiri, terdiri dari tiga elemen utama kehidupan, yakni Roh dan Air dan Darah. Hal ini sungguh nyata dari apa yang diwartakan Yohanes Pembaptis:
“Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.”
Kita semua pasti ingat ketika lambung Yesus ditusuk tombak saat bergantung di salib, yang mengalir adalah air dan darah. Yesus menyelesaikan misteri penyelamatan dengan bersabda: “Ya Bapa, ke dalam Tangan-Mu, Kuserahkan nyawa-Ku”. Nyawa adalah jiwa adalah roh.
Dalam era komunikasi digital sekarang ini, semakin menjamur di media sosial, konten-konten agamis yang saling bertentangan. Kita boleh saja menyimak tetapi tetaplah yakin bahwa kesaksian Allah lebih kuat dan sungguh nyata pada peristiwa Pembaptisan Tuhan. Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya.
Lalu terdengarlah suara dari sorga: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” (Yohanes 1:10-11)
Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. (1 Yohanes 5:10)
Tuhan, teguhkanlah iman kami selalu karena bukan kesaksian manusia yang kami terima melainkan Kesaksian-Mu sendiri. Ingatkan kami untuk senantiasa menghargai dan menghormati tiga elemen kehidupan dalam diri kami masing-masing. Amin.
Penulis: Clara Christina Maria Immaculata Wara Wulandaru
Pengisi: A. Rangga A. Nalendra