Renungan Tetes Embun, Hari Sabtu, 14 Januari 2023
Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku! “ Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. (Markus 2:14)
Bayangkan anda sedang duduk diteras rumah menikmati senja yang tenang, tiba-tiba seseorang memanggil nama anda, dan mengajaknya ikut denganNya, apakah anda akan mengikutinya?
Mungkin jika orang tersebut tidak kita kenal, ditambah lagi penampilan dan tingkah lakunya mencurigakan, pasti ajakan tersebut akan kita abaikan.
Tetapi jika yang memanggil nama Anda dan mengajak untuk mengikutinya adalah seorang pejabat, artis atau tokoh agama yang wajah dan beritanya setiap hari tayang di media massa, tentu Anda tidak pikir panjang untuk meng-iya-kan ajakan tersebut dengan rasa bangga.
Bisa jadi demikian juga yang dialami Lewi anak Alfeus, seorang pemungut cukai yang dilabeli buruk di masyarakat.
Dia yang berdosa, diajak secara personal oleh Yesus yang sangat terhormat, untuk mengikutiNya.
Alangkah mengherankan bagi Lewi, Yesus–yang dikenal sebagai guru dan tabib, seorang yang dipuja dan dicari oleh banyak orang–menyadari keberadaannya sebagai seorang yang dijauhi sesama bangsanya. Yesus memanggil namanya dengan penuh kasih dan mengajaknya serta untuk mengikutinya.
Yesus pun selalu memanggil kita secara pribadi untuk mengikuti-Nya. Meski pun kita sedang berkubang dalam dosa, dia memanggil kita dengan kasih.
Yesus mau menerima segala kekurangan kita di masa lalu dan menghapus dosa kita, Dia juga mampu menyembuhkan semua luka kita, dengan satu syarat saja, kita mau ikut denganNya.
Ya Bapa, tajamkanlah pendengaran kami untuk dapat mendengarkan panggilanMu. Kuatkanlah hati kami, untuk berani melangkah menuju kepadaMu, meninggalkan kehidupan kami yang penuh dosa ini. Amin
Penulis: Hedwigis Belto
Pengisi: Benedictus Isworohadi