Renungan Tetes Embun: Selasa, 24 Januari 2023
“Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” (Markus 3:34-35)
Dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus sendiri berkata bahwa apa yang dilakukan-Nya adalah pekerjaan-pekerjaan Bapa-Nya. Sebab Bapa di dalam Dia, dan Dia di dalam Bapa. Dalam Injil Yohanes bab 10 ayat (30) Yesus berkata, “Aku dan Bapa adalah satu”.
Bacaan Injil hari ini juga hendak mengajak kita semua untuk merenungkan sekaligus berefleksi mengenai apa yang sudah kita jalani hingga hari ini. Apakah pekerjaan-pekerjaan dan tugas-tugas yang kita lakukan sudah sesuai dengan sabda Tuhan?
Melalui sabda-Nya dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus hendak mengingatkan kita semua; bahwa pekerjaan-pekerjaan yang Dia lakukan sesungguhnya adalah pekerjaan-pekerjaan Bapa-Nya. Dengan kata lain, Yesus berkarya untuk Bapa-Nya dan Dia tidak mementingkan diri-Nya sendiri.
Dengan meneladani sikap dan cara pandang Yesus terhadap pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan-Nya; kita pun hendaknya jangan terlampau bermegah diri atas hasil-hasil yang kita peroleh melalui pekerjaan-pekerjaan kita. Mengapa demikian?
Sebab sesungguhnya – melalui semuanya itu, Allah-lah yang bekerja dan berkarya dalam diri kita masing-masing. Jika kenyataannya demikian, adakah yang mau kita sombongkan lagi? Sebab tanpa penyertaan Tuhan di dalam pekerjaan-pekerjaan kita, kita tidak mungkin mencapai hasil yang terbaik.
Tentu Anda pernah mendengar ungkapan dalam bahasa Latin yang berbunyi, “Ora et labora”, bukan? Ungkapan ini bermakna berdoa dan bekerja. Artinya, selama kita bekerja, hendaknya kita tidak melupakan doa-doa kita di dalamnya. Berdoa untuk mohon agar pekerjaan kita diberi kelancaran dan kemudahan. Dan yang terpenting dari semua itu adalah, berdoa agar pekerjaan kita dapat seturut dengan kehendak Tuhan.
Tuhan Yesus yang penuh belaskasih, terima kasih atas rahmat penebusan-Mu yang boleh kami alami. Sadarkan kami ya Tuhan, bahwa hidup kami ini sesungguhnya adalah milik-Mu semata. Ajari kami untuk selalu peka terhadap bisikan Roh-Mu dan biarlah pekerjaan-pekerjaan yang kami lakukan seturut dengan kehendak-Mu saja. Semua kami mohon demi kemuliaan nama-Mu; kini, dan sepanjang segala masa. Amin.
Penulis Renungan: Maria Angela Puji Handayani
Pengisi Renungan: Clara C. Maria Imm. Wara Wulandaru