Renungan Tetes Embun: Jumat, 17 Februari 2023.
“Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Mrk 8:34)
Kitab Suci merupakan tempat kita merenungi perjalanan hidup dan iman yang paling luar biasa. Hari ini kita bila kita membaca Injil Markus 8 ayat 34 yang sebagai pengikut Kristus tentu kita sudah sering mendengar bacaan ini baik di dalam sakramen ekaristi atau pada kesempatan lain, namun tetap saja ada yang menarik dalam bacaan Injil ini, yaitu panggilan mengikut Yesus.
Bacaan injil Markus hari ini diawali dengan panggilan Yesus terhadap orang banyak, sebuah panggilan yang berlaku bagi orang banyak, termasuk kita. Panggilan yang semakin tenggelam oleh dunia yang terus bergerak dengan cepat. Namun panggilan tersebut diikuti dengan syarat yaitu penyangkalan diri dan memikul salib.
Lantas mengapa Tuhan Yesus memberikan syarat ini dan bahkan menggunakan kata “harus”? Jawabannya tidak lain adalah agar kita betul betul dapat mendengar instruksi Tuhan dengan lebih jernih. Cara yang saya gunakan adalah dengan berdoa Rosario.
Melalui doa tersebut saya gunakan untuk sungguh sungguh keluar dari kebisingan dunia dan mengambil waktu untuk menanyakan apa yang Tuhan kehendaki atas hidup ku, apa pikulan salib yang harus ku tanggung dan memohon pertolonganNya dalam menjalani salib ini.
Saya menyakini seperti Yesus yang ditolong oleh Simon Kirene dalam perjalanan nya memikul salib, maka dalam menjalani pikulan salib ini Tuhan akan mengirimkan Simon Kirine untuk menolong perjalanan salib ini.
Namun itu bagaimana saya bisa mengenali Simon Kirene yang Tuhan kirim kedalam hidupku kalau ambisi dan mau nya saya masih mendominasi. Oleh karena itu saya berusaha menggeser mau nya saya dan menggantikan dengan mau Nya Tuhan. Itulah hubungan penyangkalan diri dan pikulan salib yang saya imani.
Penyangkalan diri dan memikul salib memang bukan hal yang mudah namun yakinlah selalu akan ada Simon Kirene yang Tuhan letakan dalam perjalanan memikul salib. Yakinlah bahwa Tuhan akan selalu beserta kita sekarang dan selamanya.
Tuhan kuatkanlah kami dalam menyangkal diri kami dan memikul salib yang Engkau letakan atas kami. Kuatkanlah iman kami dalam perjalanan salib ini bahwa Engkau menyertai kami selalu. Amin
Penulis Renungan: Ali Wardhana
Pengisi Renungan: Benedictus Isworohadi