HAMBA DAN MELAYANI

Renungan Tetes Embun: Rabu, 8 Maret 2023.

Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia yang datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani. (Mat 20:26-28)

Hari ini Nabi Yeremia menyerahkan segala rasa kecewa dan takut, kepada Tuhan. Segala pelayanan yang dilakukan berbalas dengan rencana jahat. Nabi Yeremia menghadapi dengan penuh iman dan pengharapan, “Perhatikanlah aku, ya Tuhan, dan dengarkanlah suara pengaduanku!” Yer 18:19.
Pengalaman Nabi Yeremia sungguh mengingatkan kita akan keberagaman hati, pikir, laku, dan sikap manusia yang kerap tidak kita pahami.

“Siapakah yang sampai saat ini, belum pernah mengalami, sebagaiman pepatah, air susu dibalas dengan air tuba?” Wooww … amazing … Dalam komunitas pergaulan, pekerjaan, pelayanan, dan bermasyarakat pada umumnya benturan, kecewa, dan rasa tidak dihargai atas segala upaya kita
melayani adalah sangat lumrah … Bagaimana tidak? Nabi Yeremia dan Tuhan sendiri mengalami jaaauuuhhh lebih menyakitkan … sungguh tiada terurai kata.

Ingat lagu, “Melayani, melayani, lebih sungguh …”? Dalam masa Prapaskah ini kita terus diingatkan bahwa konsekuensi mengikut Tuhan ialah menjadi hamba/pelayan yang harus senantiasa sedia melayani bukan dilayani dengan segala resiko seturut teladan Nabi Yeremia dan Tuhan sendiri.

Ingatkanlah kami bahwa beriman dan memilih mengikut Tuhan sama dengan melayani, bukan dilayani; serta iman tanpa perbuatan pelayanan dengan kasih tulus adalah mati. Bantulah kami menyadari, mengenal, menerima, dan mengasihi Engkau sendiri yang hadir dalam setiap insan di sekitar kami. Demi Tuhan yang hidup kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Penulis Renungan: Clara C. Maria Imm. Wara Wulandaru

Pengisi Renungan: Hedwigis Belto Rosyandari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *