Renungan Tetes Embun: Kamis, 16 Maret 2023.
“Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.” (Luk. 11:23)
Jika kita yang hidup pada masa Nabi Yeremia dan menerima Sabda, “Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia!” Yeremia 7:23 Kira-kira kita akan seperti
bangsa Israel atau kita justru akan lebih keras menentang ya?
Bangsa Israel memilih untuk melawan dan tidak mau berjalan bersama Tuhan. Dalam dunia saat ini pada umumnya, baik hiburan, organisasi, pelayanan, dan atau politik, bahkan pertemanan biasa … sudah sangat jelas yang istilahnya blok-blokan atau geng-gengan atau istilah yang lebih intelek koalisi.
Wuih, ternyata itu memang sudah ada sejak jaman Perjanjian Baru bahkan Perjanjian Lama. Kalau kita menyimak Kitab Yeremia dan Injil Lukas pada hari ini, sebenarnya kesombongan dan iri hati karena tidak mau menaruh trust kepada sosok yang diserahi tanggung jawab, itulah akar ketidaksepahaman, lalu terbit pertentangan/perlawanan yang diikuti cerai-berai atau perpecahan.
Hal di atas akan terjadi bila sudah ada oknum-oknum yang secara sadar dan sengaja atas dasar iri hati dan subjektifitas mulai menyebarkan isu-isu atau menjadi provokator. Oknum-oknum seperti ini yang harus selalu diwaspadai dalam segala upaya membangun kehidupan bersama yang saling mendukung dan menguatkan dalam berbagai aspek.
Bila kita setia membuka hati untuk mendengar bisikan Tuhan, kita pasti akan lebih peka untuk mengenali tanda-tanda apakah figur-figur yang mengitari kita memang setia dan tulus untuk berjalan bersama atau sebaliknya.
Tuhan, hanya bersama Engkau kami dikuatkan dan dimampukan dalam menjalani kehidupan. Terima kami selalu bersama-Mu. Demi Tuhan yang hidup kini dan sepanjang segala masa. Amin.