Renungan Tetes Embun: Rabu, 28 Desember 2022
“… sampai Aku berfirman kepadamu…” (Matius 2:13)
Dalam Kalender Liturgi Gereja Katolik, hari ketiga setelah Natal diperingati sebagai Pesta Kanak-kanak Suci. Kanak-kanak yang secara membabi-buta dibunuh karena Herodes begitu takut kehilangan kekuasaannya.
Yusuf awalnya belum sepenuh menyadari bahaya yang mengincar bayi Yesus. Pernahkah Sobat Katolikana berada dalam situasi kritis seperti yang dialami Yusuf lalu ada kejadian atau seseorang yang memberi tanda atau isyarat?
Siapa pun dari kita pasti tidak ingin berada dalam situasi sebagaimana dikisahkan dalam Injil Matius ketika Herodes menggunakan kekuasaan dipenuhi hawa nafsu.
Sungguh Yusuf memberikan keteladanan dengan berpegang pada pesan, “…sampai Aku berfirman kepadaMu, …” Yusuf sangat mengimani bahwa Allah Terang Pengantara adalah Kristus
1 Yohanes 1:5 – 2-2 hadir dalam wujud bayi mungil Juru Selamat yang harus dijaganya.
Sobat Katolikana, sadarkah betapa kita menjadi sangat hilang sabar dan sulit mengendalikan emosi ketika berada atau mengalami masalah pelik? Kita dengan mudahnya hanyut dalam kepanikan dan menyalahkan keadaan bahkan Tuhan. Di saat sulit, seberapa sering kita berserah dan mendengarkan Tuhan berfirman melalui sesama atau kejadian di sekitar?
Sobat Katolikana, ingatkah bagaimana Yusuf harus menerima Maria yang telah mengandung bayi Yesus? Bagaimana Yusuf harus mencari tempat berlindung untuk Maria yang akan melahirkan? Dalam keadaan yang sama sekali tidak dipahami bahkan kritis, Yusuf tetap setia berpegang pada firman Tuhan dan mengimani Allah Terang Pengantara adalah Kristus.
Tuhan, Sang Terang Pengantara, sinarilah kami agar dalam keadaan sesulit apa pun senantiasa tetap setia menantikan jawaban Tuhan melalui sesama atau kejadian di sekitar. Amin.
Penulis: Clara Christina Maria Immaculata Wara Wulandaru
Pengisi: Ignacia Lola’ Tandirerung