Renungan Tetes Embun: Selasa, 10 Januari 2023
Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. (Markus 1: 22)
Salah satu founding father Indonesia yaitu Ir. Soekarno terkenal sebagai pembicara ulung. Kalimat dalam pidatonya hingga saat ini masih sering dikutip untuk membangkitkan semangat kemerdekaan.
Keahlian berbicara di muka umum milik Ir Soekarno tidak datang begitu saja. Konon saat masih tinggal di rumah kos milik HOS Tjokroaminoto di Surabaya, Soekarno muda setiap hari berlatih bicara di depan cermin.
Berbeda dengan Yesus, sejak semula Bapa telah menganugerahkan keistimewaan kepada-Nya termasuk dalam hal berbicara. Ingatlah ketika usianya 12 tahun, Yesus telah mampu memukau para guru agama di bait Allah dengan pemahamanNya yang luar biasa tentang Kitab Suci.
Dan situasi serupa kembali terjadi di Kapernaum. Yesus masuk ke rumah ibadat, mengajar disana, dan mulailah orang takjub mendengar pengajaranNya. Rasa takjub ini hadir dikarenakan kuasa Allah sendiri, yang ditampakkan Yesus dalam perkataanNya.
Kita pun juga bisa seperti Yesus, mampu bicara dengan penuh kuasa dihadapan banyak orang. Kuncinya adalah mengandalkan Allah. Sebagai manusia yang memiliki banyak kelemahan, apalagi dalam situasi berhadapan dengan banyak orang, seringkali timbul rasa kurang percaya diri.
Namun dengan membiarkan diri kita dipimpin Allah, maka kuasa Allah bekerja atas diri kita. Segala kelemahan kita, Allah menutupnya dengan kemahakuasaanNya. Karena apa yang ada didalam diri kita, akan tercermin pada tindakan kita yang dilihat oleh sesama.
Ya Bapa, kami manusia yang lemah dan punya banyak kekurangan. Ajari kami untuk bersandar hanya kepada Engkau saja, Sang Maha Sempurna, agar kekurangan kami bisa menjadi sarana untuk memperlihatkan kesempurnaanMu dihadapan sesama kami. Amin.
Penulis: Hedwigis Belto
Pengisi: Maria Indah Stephanie