Renungan Tetes Embun: Kamis, 19 Januari 2023
“Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya. Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: “Engkaulah Anak Allah.” (Markus 3:7-12)
Sekitar bulan September 2008 silam (saya lupa tanggal pastinya), saya pernah dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Kota Banjarmasin akibat terkena DBD atau demam berdarah. Mengenai hal ikhwal keberadaan saya di rumah sakit ini pun bisa dikatakan sebagai sebuah mujizat. Karena sampai hari ini saya sendiri tidak mampu menjelaskan duduk perkaranya seperti apa.
Yang saya ingat, ketika itu salah seorang sahabat yang baik hati tiba-tiba datang mengunjungi saya yang sedang mengalami demam. Jauh-jauh dia datang dari Banjarmasin dan menyambangi tempat tinggal saya yang berada di Banjarbaru, dan menempuh jarak sekitar 25 kilometer.
Setelah berbincang-bincang beberapa menit lamanya, saya pun dibawanya pergi ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. Usai melakukan pemeriksaan darah dan mendapatkan hasilnya; saya pun divonis mengidap DBD! Dan hari itu juga saya diharuskan menjalani rawat inap di rumah sakit selama kurang lebih 1 minggu.
Pernahkah Anda mengalami kejadian yang hampir mirip atau berbeda dengan pengalaman yang saya alami di atas? Semua itu jika saya refleksikan kembali, mengingatkan saya pada sabda yang pernah dikatakan Tuhan Yesus dalam Kitab Suci, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat. 28:20)
Banyak hal-hal ajaib yang saya alami selama kurang lebih satu minggu dirawat di rumah sakit. Meski divonis DBD, saya merasakan tubuh saya baik-baik saja. Saya pun tetap dapat menikmati menu yang disajikan setiap hari dengan cukup nikmat.
Dalam hati saya tak henti-hentinya mengucap syukur atas penyertaan Tuhan yang ajaib dan luar biasa ini. Hasil pemeriksaan dari hari ke hari pun selalu menunjukkan perbaikan. Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi, jika seandainya sore itu sahabat baik saya tidak datang mengunjungi saya. Dan saya meyakini sepenuhnya bahwa Tuhan Yesus-lah yang melawat saya sore itu.
Yesus yang penuh kasih, terima kasih atas penebusan-Mu. Sadarkan kami selalu bahwa hidup ini sepenuhnya milik-Mu. Mampukan kami untuk berperilaku pasrah diri. Sebab di dalam kepasrahan itulah kuasa-Mu akan bekerja luar biasa. Semua kami mohon demi kemuliaan nama-Mu; kini, dan sepanjang segala masa. Amin.
Penulis: Dionisius Agus Puguh
Pengisi: Fransisca Tyas