KETEKUNAN

Renungan Tetes Embun: Kamis, 26 Januari 2023

“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” (2 Timotius 1:7)

Hari ini kita mengenang lagi keteladanan dua murid kesayangan Radul Paulus – yaitu Timotius dan Titus. Timotius dikenal sebagai murid yang taat kepada gurunya, dan sebagai martir. Dia wafat karena dilempari batu oleh orang-orang yang tidak percaya kepada Kristus.

Sementara Titus dikenal sebagai seorang yang taat peraturan, menolong dengan serius, berani menghadapi banyak tantangan, dan mampu menjadi organisatoris yang handal. Kedua santo ini mendapatkan tugas perutusan yang tidak mudah dan tidak mengenakkan. Namun, keteguhan dalam menjalankan perintah dari Sang Guru demikian kuatnya.

Semua terbentuk dan berawal dari pendidikan yang mereka alami saat mereka bertumbuh di dalam keluarganya. Sehingga kepatuhan mereka itu, yang dihasilkan dari kesetiaan, kedisiplinan, perencanaan, ketekunan dan keteraturan, menghalau rasa takut mereka!

Di awal tahun 2023 ini, kita mulai lagi merancang rencana demi rencana untuk mewujudkan cita-cita kita. Perencanaan itu penting, karena menjadi rentang penjabaran atas waktu demi waktu, dan detil pengorganisasian, dari kondisi sekarang yang apa adanya, menuju kondisi yang ideal di masa mendatang.

Dengan berkat Tuhan, kita dapat mengevaluasi lagi kejadian tahun sebelumnya, untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Kadang timbul rasa tidak sabar, ketika kita berproses. Namun tanpa menyelesaikan apa yang sudah kita mulai sebelumnya, apakah mungkin kita bisa memahami apa yang Tuhan sediakan bagi hidup kita?

Hanya ketekunan, dan kesetiaan menjalankan tugas demi tugas; yang bisa mengantarkan kita, sampai pada kebenaran! Kebenaran itu akan datang dengan sendirinya, ketika kita bertekun dalam menjalankan tugas-tugas kita. Kebenaran asalnya dari Allah, yang bisa jadi, ujungnya tidak sesuai dengan cita-cita kita sebelumnya. Namun di sanalah jalan keselamatan yang khusus bagi setiap orang.

Ya Bapa, kami bersyukur atas kelebihan juga kekurangan kami, karena dengan menyadari ketidaksempurnaan yang kami miliki sebagai murid Kristus. Ajari kami agar terpacu untuk terus belajar, dibentuk dengan benturan-benturan dalam hidup, sehingga kami memahami kebenaran yang akan Kau tunjukkan. Dampingilah kami selalu sebagai murid-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami, kini dan sepanjang segala abad. Amin.

Penulis Renungan: Rediningrum Setyarini
Pengisi Renungan: Dionisius Agus Puguh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *