PERCAYA PENUH

Renungan Tetes Embun: Sabtu, 28 Januari 2023

“Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?.” (Markus 4:38-40)

Saat menghadapi masalah, orang sering mengucapkan, “Saya percaya”. Percaya kepada Tuhan, Sang Pemilik kehidupan. Menyerahkan seluruh kehidupannya di tangan Tuhan. Tetapi, tetap merasa khawatir, cemas akan hal yang belum diketahui dengan pasti.

Itu berarti percayanya belum seratus persen. Ada keraguan – pada saat memilih jalan keluar. Bimbang – ketika harus bertahan di tengah persoalan. Apa yang dikerjakan selalu berantakan. Kekacauan demi kekacauan terjadi, membuat kondisi semakin terpuruk!

Segala upaya yang dilakukan sia-sia, tidak membawa hasil. Pengharapannya tidak kunjung datang. Keinginannya tidak dikabulkan. Keputus-asaan pun mulai menggerus kepercayaannya tersebut. Berbagai pikiran negatif menguasai, hingga membuatnya menjauh dari Tuhan.

Marah – karena menganggap Tuhan mengabaikannya. Menyalahkan Tuhan – atas semua peristiwa buruk yang menimpanya. Perasaan dan pikiran yang campur aduk tersebut – menutup mata dan telinga hatinya.

Buta akan kasih dan pemeliharaan Tuhan – di setiap waktu. Tidak dapat mendengar tuntunan-Nya. Dalam bacaan injil Markus hari ini, diceritakan tentang sikap Yesus di tengah badai. Perilaku yang layak dicontoh oleh pengikut-Nya.

Yesus bersikap tenang dengan tidur di buritan ketika taufan dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu. Yesus memberi panutan untuk menyerahkan diri kepada Bapa. Percaya penuh bahwa Bapa akan menyelamatkan.

Seandainya kita adalah salah satu murid-Nya yang berada di dalam perahu, apa tindakan kita? Terus-menerus membuang air yang masuk ke dalam perahu? Atau bersiap-siap terjun ke laut? Akan sangat sulit menentukan pilihan tersebut, apalagi dalam keadaan panik.

Dengan menguasai diri untuk tetap tenang, pikiran kita dengan sendirinya akan menjadi lebih jernih. Semakin mudah mendengar tuntunan Roh Kudus dan memahami kehendak Tuhan. Melangkah pasti melewati segala masalah dalam kehidupan. Yakin bahwa semuanya dapat selesai dengan baik bila bersama Tuhan.

Kadang solusinya tidak seperti yang diharapkan. Tetapi, patutlah mengimani bahwa keadaan itu adalah yang terbaik. Berserah sepenuhnya akan semakin membuka mata dan telinga hati akan Karya Ilahi di setiap langkah kita. Tepat pada waktunya dan melalui cara yang benar.

Yesus menguasai kehidupan dan selalu menemani kita. Tidak perlu ada ketakutan akan hal-hal di masa depan. Yang penting adalah berusaha untuk melakukan yang terbaik. Berupaya dengan kekuatan Roh Kudus untuk tetap setia dalam percaya kepada Yesus.

Bapa, terima kasih atas teladan-Mu yang mengajarkan kami untuk dapat selalu berserah kepada-Mu. Mempercayai-Mu sepenuhnya dalam menghadapi segala masalah dalam hidup. Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami, kini dan sepanjang segala abad. Amin.

Penulis Renungan: Rosita Sukadana
Pengisi Renungan: Dionisius Agus Puguh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *