Renungan Tetes Embun: Minggu, 29 Januari 2023
“Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.” (Matius 5:10-11)
Hidup dalam keberagaman dan perbedaan tidaklah mudah. Banyak tantangannya. Selalu ada gesekan-gesekan yang memancing emosi. Apalagi bila dilakukan secara sengaja karena faktor kebencian.
Beberapa bulan yang lalu, seorang tokoh masyarakat yang terkenal sangat membenci pengikut Kristus menyebarkan informasi yang menghina Kristen.
Kepandaiannya berkomunikasi dipakai untuk menjelek-jelekkan dan memutar balik ajaran Yesus. Keinginannya adalah supaya pengikut Kristus berkurang. Tidak berhenti di situ, dia berhasil mempengaruhi seorang idola yang beragama Kristen untuk menghujat keyakinannya sendiri. Sang idola pun mencela ajaran Kristus.
Hampir seluruh media sosial menampilkan pernyataannya yang menyakiti hati saudara-saudara seimannya. Para rohaniwan Kristen bersama pakar dan awam berhasil meredamnya. Mereka menyebarluaskan berbagai tayangan tentang ajaran Kristus yang benar melalui media sosial. Tanpa menjelek-jelekan pihak lain. Tindakan yang patut mendapat acungan jempol.
Pewartaan yang mengedukasi awam tentang ajaran Kristus yang benar. Mewartakan dengan Kasih. Landasannya adalah ucapan Yesus yang ditulis oleh Markus, “Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.” Kebahagiaan membuat pikiran jernih.
Menciptakan ide cerdas dan kreatif yang membawa banyak kebaikan. Upaya mewartakan dari para rohaniwan, pakar dan awam Kristen mendatangkan respons positif dari berbagai kalangan. Sebagian besar orang terusik rasa ingin tahunya. Mereka dengan sukarela memperhatikan penjelasan dan ulasan mengenai hal yang menjadi bulan-bulanan pembenci Kristus.
Mereka pun menjadi tahu dan mengerti serta dapat melihat sebuah kebenaran. Satu hal yang sangat membahagiakan lagi adalah adanya insan yang terpikat. Lalu, mencari tahu lebih dalam untuk menjadi pengikut Yesus. Pengikut Kristus sendiri yang semula tidak tahu akan hal tersebut menjadi mengerti dengan banyaknya ulasan yang bersedar.
Sebuah realisasi dari ajaran Yesus. Tetap bahagia dengan berpegang teguh pada ajaran Kristus. Meskipun, banyak penganiayaan dan celaan. Kebahagiaan yang mendatangkan sukacita abadi sebagai pemilik Kerajaan Surga.
Yesus yang baik, terima kasih atas sukacita yang membuat kami bahagia. Kuatkanlah kami selalu agar dapat menikmati kebahagian tersebut selama-lamanya dalam kerajaan-Mu. Amin.
Penulis Renungan: Rosita Sukadana
Pengisi Renungan: Hedwigis Belto Rosyandari