Renungan Tetes Embun: Selasa, 31 Januari 2023
“Maka kata-Nya kepada perempuan itu: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” (Markus 5:34)
Banyak orang menjadi goyah imannya ketika harapan tidak terwujud. Atau, timbul keraguan dalam hati yang mengikis iman pada saat mendengar perkataan negatif tentang Yesus. Tidak mudah mempertahankan iman kepada Yesus dalam lingkungan yang kurang mendukung. Hidup di dalam iman kepada Yesus seperti tunas.
Perlu dipupuk agar selalu bertumbuh menjadi dewasa. Serupa dengan iman perempuan yang sembuh dari pendarahan hanya melalui jamahannya pada jubah Yesus. Iman yang mengakar, tidak akan mudah goyah. Iman seperti itu diperoleh dengan pengenalan yang benar akan Yesus. Satu-satunya sumber yang tepat untuk memahami Yesus adalah Injil. Pedoman untuk hidup berkenan dihadapan-Nya.
Sebagai panduan hidup, Injil patut dibaca, direnungkan, dan dilaksanakan. Tujuannya untuk mengarahkan kehidupan pada Yesus dan merealisasikannya. Menjadikan nyata melalui jalan mengasihi Allah dengan cara mengasihi sesama manusia. Mewujudkan iman yang dewasa dengan berpegang pada Injil akan menjadi lengkap dengan doa dan ibadah. Berdoa adalah napas.
Ada permohonan pengampunan dosa, pengakuan akan kuasa, kemuliaan dan kekudusan Yesus serta pergulatan sebagai orang beriman. Sedangkan beribadah adalah perbuatan yang menyatakan bakti kepada Tuhan. Kematangan iman kepada Yesus itulah yang akan menyelamatkan. Tidak hanya janji, tetapi sudah dibuktikan oleh Yesus yang disaksikan Markus.
Ketetapan hati yang mempercayai bahwa Yesus akan memelihara ciptaan-Nya dengan baik. Tidak perlu menimbun kekayaan sebagai jaminan hidup bagi keturunannya dengan mengabaikan kasih pada sesama manusia, seperti: memberi upah di bawah ketentuan, menghindari membayar pajak, dan perlakuan lainnya yang membuat penderitaan bagi orang-orang prasejahtera.
Bapa yang penuh kasih, tumbuhkanlah iman kami menjadi dewasa agar tidak goyah dalam situasi apapun dan pada lingkungan yang penuh tantangan. Dan, jadikanlah iman kepada-Mu menyelamatkan kami. Amin
Penulis Renungan: Rosita Sukadana
Pengisi Renungan: Hedwigis Belto Rosyandari