Renungan Tetes Embun: Minggu, 12 Februari 2023.
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Mat 5:44)
Bacaan injil Mat 5:17-37 yang menjadi bacaan Injil berbicara fungsi utama Tuhan Yesus sebagai penggenap atas hukum Taurat sekaligus meletakan hukum tertinggi dan absolut bagi setiap pengikut Kristus, yaitu Hukum Kasih. Bacaan Matius ini juga memberikan pesan yang jelas bahwa hanya dengan hukum kasih kita menjadi anak anak dari Bapa di sorga.
Dahulu saya memiliki permasalahan yang mungkin banyak dihadapi oleh banyak orang yaitu hubungan yang kurang baik dengan ayah saya. Hubungan yang kurang baik ini berjalan bertahun tahun dan bahkan sampai saya menyelesaikan studi master saya. Suatu hari, Tuhan memberikan kesempatan saya untuk mengikuti sebuah ret reat di Pertapaan Karmel Ngadireso-Tumpang-Malang-Jawa Timur.
Kegiatan yang berjalan kurang lebih 2 hari itu berjalan sangat menyenangkan hingga pada 1 sesi saya diminta mencuci kaki orang tua saya dan kemudian memohon ampun. Saya terdiam sementara waktu dan kemudian memprotes ke Tuhan dalam hati saya. Saya berkata kepada Tuhan mengapa saya yang meminta ampun? Bukankah saya yang disakiti dengan perkataan ayah saya? Namun pada akhirnya saya tetap melepaskan pengampunan di dalam nama Tuhan Yesus.
Apa yang alami memang merupakan bentuk rahmat dari Tuhan dan bukan proses yang instan walaupun demikian, dampaknya sungguh luarbiasa. Seperti yang di tulis dalam Injil Matius kita diminta melakukan agar kita menjadi anak anak Bapa di Sorga, pun demikian setelah peristiwa itu saya merasakan komunikasi dengan Bapa di sorga menjadi seperti anak dengan orang tua.
Oleh karena Sobat Katolikana terkasih mari mulailah mengedepankan kasih dalam segala aspek walaupun hukum dunia lebih mudah dari hukum kasih. Sebagai penutup perenungan ini saya mengambil 1 ayat dari 1 Korintus 13:13 yaitu Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
Tuhan terimakasih atas hukum kasih yang engkau ajarkan kepada kami. Tuntun kami ya Tuhan yang masih sering abai terhadap ajaran kasih ini agar kami bisa menjadi anak anak Bapa di Sorga. Amin
Penulis Renungan: Ali Wardhana
Pengisi Renungan: A. Rangga A. Nalendra