SABAR MENANTI KASIH TUHAN

Renungan Tetes Embun: Rabu, 15 Februari 2023.

“Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku?” (Mzm 116:12)

Salah satu bacaan hari ini, dari Kitab Kejadian bercerita tentang air bah yang surut dalam Kisah Nabi Nuh yang membawa pesan tentang kasih Tuhan seturut Kehendak-Nya. Namun sayangnya, kehendak-Nya seringkali bertolak belakang dengan kehendak kita sebagai manusia. Dengan kata lain, waktu Tuhan berbeda dengan waktu kita.

Meskipun demikian, kasih Tuhan tetaplah berlimpah bagi kita. Begitu besarnya kasih setia Tuhan, sampai pemazmur berkata: “Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku?”
Bacaan Injil hari ini berbicara tentang Yesus yang menyembuhkan seorang buta di Betsaida. Menariknya…, orang buta tersebut tidak langsung sembuh, melainkan sembuh secara bertahap.

Barangkali akan muncul pertanyaan: “Mengapa harus terjadi demikian? Mengapa orang buta tersebut tidak langsung disembuhkan saja?” Melalui perenungan pribadi, saya menyakini bahwa peristiwa di Betsaida tersebut mengandung pesan tersendiri, mengingat pengajaran Tuhan Yesus penuh dengan perumpamaan.

Saya pribadi mendapatkan jawaban dari hasil perenungan tersebut, yaitu agar kita dapat selalu merasakan karya Tuhan atas hidup kita.

Bagi saya, jawaban di atas membuat saya sungguh merasa tidak ditinggal sendirian oleh Tuhan. Ketika saya menghadapi situasi apapun, pertolongan Tuhan selalu datang tepat pada waktunya. Sekalipun mungkin masalah itu tidak terselesaikan seluruhnya, namun minimal situasi sulit tersebut dapat saya lewati.

Kira-kira demikianlah bayangan saya ketika berada di posisi orang buta di Betsaida itu. Perlahan namun pasti, segala permasalahan yang awalnya kita rasakan begitu sulit, lambat-laun akan terasa menyenangkan, sebab kita tetap berusaha mengisinya dengan komunikasi yang erat dengan Tuhan Yesus.

Tuhan punya waktu-Nya sendiri. Nikmati saja prosesnya dan yakinlah bahwa Tuhan beserta kita. Biarkan Tuhan dengan caranya, entah itu secara perlahan-lahan seperti surutnya air bah atau secara cepat seperti yang dialami oleh seorang yang sembuh dari sakit kusta yang dialaminya. Tugas kita hanyalah percaya dan dengan sabar menanti kasih Tuhan terwujud seturut rencana-Nya.

Tuhan, terkadang kami menjadi manusia yang serba terburu-buru dan menjadi pribadi yang kurang sabar. Ajari kami ya Tuhan, agar kami mau belajar untuk menjadi lebih sabar dan percaya sepenuhnya akan pertolongan-Mu yang ajaib. Amin.

Penulis Renungan: Ali Wardhana

Pengisi Renungan: Maria Indah Stephanie

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *