Renungan Tetes Embun: Jumat, 10 Maret 2023.
“Kata Yesus kepada mereka: “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang – tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib dimata kita. (Mat. 21: 41)
Bacaan dari Kitab Kejadian dan Injil Matius pada hari ini secara jelas menunjukkan bahwa hal dan atau rencana terburuk atau terkeji sekalipun dapat dengan mudah dilakukan bila kebencian telah merasuk sukma. Benci bermula dari iri hati atas kelebihan dan atau talenta insan lain. Saat
seseorang telah dirasuki oleh hawa nafsu kebencian maka akal sehat dan hati nurani akan mati suri atau bahkan musnah.
Betapa kita belajar dan banyak tahu dari peristiwa-peristiwa nyata bahwa iri hati yang berbuah kebencian bisa menghancurkan ikatan darah sekalipun. Hal ini nyata sekali dengan apa yang dialami Yusuf serta perumpamaan yang dikisahkan dalam Injil Matius.
Benang merah yang dapat disimpulkan dari kedua bacaan hari ini; setiap insan yang mensyukuri anugerah talenta dan menggunakan untuk kebaikan sesama adalah ibarat batu penjuru yang bersinar menjadi penunjuk.
Namun sebagaimana ada ungkapan bahwa semakin tinggi pohon maka semakin kencang angin menerpa demikian pula setiap insan yang baik secara sadar maupun tidak menjadi terang/batu penjuru/inspirator; juga akan dikelilingi oleh figur-figur yang dikuasai iri hati bahkan kebencian.
Jangan pernah menyerah dengan segala ujian karena ada iri hati dan kebencian di sekitar. Ingatlah kita ada hingga saat ini hanya oleh Penyelenggaraan Ilahi yang akan terus beserta jika kita tidak dikuasai iri hati yang berbuah kebencian.
Tuhan, jauhkan kami dari iri hati dan kebencian serta mampukan menjadi pelita dan batu penjuru bagi sesama dimanapun. Demi Tuhan yang hidup kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Penulis Renungan: Clara C. Maria Imm. Wara Wulandaru
Pengisi Renungan: Hedwigis Belto Rosyandari