Renungan Tetes Embun: Kamis, 30 Maret 2023.
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.” Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: “Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan.” (Yoh. 8:51-59)
Kita semua tentu pernah mendengar nama Santo Hieronimus, bukan?! Santo ini merupakan seorang imam, cendekiawan, sekaligus dikenal sebagai pujangga Gereja. Santo Hieronimus mempunyai nama lengkap Eusebius Hieronimus Sophronius dan dilahirkan pada tahun 342 di Stridon.
Santo Hieronimus dikenal melalui karyanya dengan melakukan penerjemahan Perjanjian Lama dari Bahasa Ibrani ke dalam Bahasa Latin. Santo Hieronimus juga melakukan revisi terhadap Perjanjian Baru yang berbahasa Latin.
Proses penerjemahan tersebut memakan waktu kurang lebih 15 tahun lamanya dan diakui Gereja sebagai Kitab Suci Vulgata yang berbahasa Latin. Kitab Suci ini kemudian digunakan lebih dari seribu tahun lamanya di Gereja Barat (Gereja Latin).
Salah satu ungkapan Santo Hieronimus yang begitu terkenal adalah: “Ignoratio Scripturarum Ignoratio Christi Est” (bermakna: “Orang yang tidak mengenal Kitab Suci tidak mengenal Kristus”).
Sebagai umat Katolik, tentu menjadi kerinduan bagi kita semua untuk mengalami pertumbuhan iman kita dari waktu ke waktu. Dan pertumbuhan iman tersebut dapat kita alami dengan mendasarkan hidup kita kepada firman Tuhan yang kita baca setiap hari melalui Kitab Suci.
Tentu tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengimani sekaligus mengamini firman Tuhan. Sebab hanya dengan cara ini kita dapat mengalami kedekatan dengan Tuhan. Dengan cara memahami, meyakini, sekaligus menjalankan firman-Nya, kita beroleh jaminan yang menjauhkan kita dari maut.
Mari kita teladani Santo Hieronimus yang melalui karyanya hendak menunjukkan betapa berharganya Kitab Suci itu. Melalui terjemahan Kitab Suci yang dikerjakannya, setiap umat Kristen diharapkan dapat mengenal Kristus secara lebih mendalam. Sehingga sangatlah tepat ungkapan yang pernah dikatakannya, “Orang yang tidak mengenal Kitab Suci tidak mengenal Kristus”.
Ya Tuhan, Allah kami, bentuklah diri kami masing-masing, agar selalu bersandar pada-Mu melalui firman yang Engkau sabdakan. Ajari kami ya Tuhan untuk mendengarkan firman-Mu dan rahmati kami agar mampu melaksanakan firman-Mu dengan tindakan nyata dalam hidup sehari-hari. Semua kami mohon demi kemuliaan nama-Mu; kini, dan sepanjang segala masa. Amin.
Penulis Renungan: Dionisius Agus Puguh
Pengisi Renungan: Maria Indah Stephanie