BERJALAN BERSAMA-NYA

Renungan Tetes Embun: Rabu, 12 April 2023.

“Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain: “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?” (Luk. 24:31-32)

Kesedihan dan kecemasan dapat membuat pikiran kita buntu. Tidak dapat berpikir jernih. Masalah kecil akan terlihat rumit dan sulit diselesaikan. Berbeda dengan suasana hati yang sukacita dan berserah. Perlu waktu untuk mengubah suasana dukacita menjadi gembira. Bukan hal yang mudah, tetapi tetap dapat dilakukan. Terlebih bila ada yang mendampingi. Teman yang mau mendengarkan, mengerti, dan memahami kondisi kita.

Seseorang yang mempunyai banyak teman belum tentu menemukan orang yang tepat untuk menjadi pendamping. Orang yang cocok juga tidak dapat dipastikan bahwa dia bersedia dengan tulus. Semuanya pasti ada kekurangannya. Sebagai orang yang percaya pada Yesus akan berharap banyak pada-Nya. Dapat dipastikan bahwa Yesus sangat bersedia mengiringi langkah kita setiap saat. Menghadapi segala rintangan dan persoalan. Apakah diri kita siap menerima-Nya untuk berjalan bersama?

Dalam Injil, Lukas menceritakan pengalaman dua murid Yesus yang sedang berjalan menuju Emaus. Peristiwa itu terjadi beberapa hari setelah Yesus disalib. Keduanya sangat berduka sehingga tidak tahu bahwa Yesus berjalan bersama mereka.
Kedukaan juga membuatnya tidak menyadari bahwa Yesus mengobarkan semangat mereka saat berbicara dan menjelaskan kitab suci. Mereka baru mengenalinya ketika Yesus memecah-mecahkan roti.

Tulisan Lukas mengingatkan bahwa Yesus selalu menyertai kita setiap saat. Siap sedia berjalan bersama menghadapi segala masalah. Hanya saja kita yang sering mengabaikan-Nya.

Yesus yang murah hati, ampuni kami yang sering mengesampingkan-Mu. Penuhi hati dan pikiran kami agar selalu menyadari kehadiran-Mu. Dan, layakkan kami untuk dapat berjalan bersama-Mu. Amin.

Penulis Renungan: Rosita Sukadana
Pengisi Renungan: Reinaldo Rahawarin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *