Renungan Tetes Embun: Kamis, 13 April 2023.
“Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.” (Luk. 24: 38-39)
Salah satu misi reuni masa sekolah adalah mengulang kejadian-kejadian yang penuh sukacita. Selain itu, melihat keadaan teman-teman yang telah belasan atau puluhan tahun tidak bertemu.
Mereka mengalami banyak perubahan dari atas kepala hingga ujung jari kaki. Seperti, potongan rambut, cara berpakaian, gaya bicara, dan lainnya. Terkadang perubahan tersebut membuat kita tidak mengenalinya
Perlu hal lain yang mendukung terbukanya memori. Peristiwa yang pernah dialami bersama mampu menghidupkan kembali kenangan masa lampau. Juga, tanda khusus yang hanya ada pada fisiknya dapat membantu membuka ingatan.
Kesemuanya itu mempunyai tujuan untuk memperoleh sukacita. Sayangnya, kegembiraan tersebut hanya sementara. Bahkan, ada yang semu. Banyak kasus perselingkuhan, penipuan, dan tindak kriminal lain yang terjadi setelah reuni.
Oknum yang juga partisipan reuni menunggangi acara tersebut untuk memperoleh keuntungan pribadi. Memanfaatkan kesenjangan waktu untuk menyamarkan identitas negatifnya. Teman-teman masa lalunya tidak mengenalinya dengan baik.
Sangat bertolak belakang dengan tindakan Yesus, seperti yang diceritakan Lukas dalam Injil. Yesus ingin para murid mengenal-Nya dengan baik. Mempersilahkan mereka untuk meraba luka-luka yang ada di tubuh-Nya.
Menguak ingatan melalui peristiwa yang dialami Yesus bersama-sama dengan mereka. Membuka diri agar mereka sungguh-sungguh percaya akan kebangkitan Yesus. Agar mereka memahami kehendak Allah Bapa, yaitu: keselamatan. Rencana yang terbaik baik anak-anak Allah. Membawa sukacita. Kebahagian abadi.
Allah Bapa yang penuh kasih, terima kasih atas rencana-Mu bagi kami. Engkau selalu menyediakan yang terbaik bagi kami. Tumbuhkanlah iman kami agar dapat lebih mengenal Yesus sebagai satu-satunya Kunci Keselamatan. Amin.
Penulis Renungan: Rosita Sukadana
Pengisi Renungan: Dionisius Agus Puguh